Pages

Pramuka Harus Menatap ke Depan

Salah satu foto dalam Peringatan Hari Pramuka Ke-51 Tahun 2012.

Pramuka Harus Menatap ke Depan

Sebagai seorang pramuka, kita harus selalu menatap masa depan yang lebih cerah.

SBY Memakai Pakaian Pramuka

Sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan, Bpk. SBY sangat sibuk, tetapi beliau mau menggunakan pakaian pramuka disela-sela HUT Pramuka.

Kamis, 06 September 2012

Membaca Fenomena Alam dan Cuaca bagi seorang Pramuka

Pada dasarnya alam diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai macam bentuk dan keunikan masing-masing. Sehingga dengan keindahan alam itulah manusia dapat bersyukur dan melihat tanda-tanda kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Alam mempunyai karakteristik yang berbeda pada suatu daerah dengan daerah yang lainnya. Alam juga mempunyai tanda-tanda yang khas, yang apabila satu tanda dihubungkan dengan tanda yang lainnya akan menimbulkan suatu kesimpulan tertentu yang dapat bermanfaat untuk manusia. Misalkan saja awan terlihat gelap dan bergerak, itu pertanda bahwa akan segera turun hujan, Tuhan benar-benar telah menunjukkan kebesarannya.

Sebagai seorang Pramuka kita harus pandai-pandai membaca tanda-tanda alam di sekitar kita, karena dengan begitu seorang Pramuka dapat membuat suatu keputusan apa yang harus dilakukannya saat itu. Kemampuan untuk membaca suatu tanda-tanda itu disebut dengan Deduksi.

Pada artikel ini penulis akan memaparkan beberapa keadaan alam yang dapat diprediksi oleh manusia.

1. Memprediksi Cuaca
Dalam suatu kegiatan Kepramukaan, keadaan cuaca sangat menentukan lancar atau tidaknya suatu aktivitas. Cuaca yang cerah tentu saja sangat cocok untuk kegiatan di luar ruangan. Untuk memprediksi cuaca, kita dapat membacanya melalui keadaan langit, awan, angin dan perilaku binatang-binatang yang ada di sekitar kita.

Nyari Kompas buat nentuin arah ???
atau nyari perlengkapan yang lain ??
Coba ja disini
Pasti ada !!!

Burung-burung berkicau dan bersahutan di pagi hari, pertanda cuaca akan cerah.
Burung walet terbang sangat tinggi, pertanda cuaca akan cerah, sebaliknya apabila burung walet terbang terbang rendah dan berkelompok pertanda akan turun hujan.
Semut-semut akan berlindung di dalam sarangnya apabila cuaca akan turun hujan, semut akan berjalan kesana kemari mencari makan di permukaan tanah pertanda cuaca akan cerah.
Ulat, kupu-kupu dan beberapa serangga sejenis akan berlindung di bawah daun apabila akan turun hujan.
Awan gelap yang bergerak ke arah kita berdiri berarti hujan akan segera turun di lokasi kita berdiri.
Jika berada di daerah pinggir sungai dataran rendah, perhatikan angin yang berhembus. Angin yang dingin yang mengandung air dan air sungai yang keruh pertanda hujan sudah turun di hulu sungai.
Ayam berteduh pada saat hujan pertanda hujan akan berlangsung lama, apabila ayam tetap mencari makan meski saat hujan, pertanda hujan akan berlangsung sebentar saja.

2. Memprediksi Bencana Alam

Air laut yang surut terlalu jauh tidak seperti biasanya dan didahului dengan gempa bumi, pertanda akan terjadi gelombang tsunami, segeralah berlari menuju tempat yang tinggi.
Monyet-monyet akan turun dari gunung secara beramai-ramai pertanda gunung akan meletus.
Burung-burung terbang tak beraturan pertanda akan terjadi bencana alam, bisa kebakaran hutan, gempa bumi atau gunung meletus.
Anjing-anjing yang menyalak dan panik tidak seperti keadaan biasanya pertanda akan terjadi bahaya, kemungkinan adalah gempa bumi.

3. Memprediksi Arah (Tanpa Kompas)
Ada banyak cara yang dapat digunakan oleh Pramuka untuk menentukan arah, tentu saja apabila kondisi kita dalam keadaan darurat dan tidak membawa kompas.

Dahan pohon yang berlumut menunjukkan arah barat, karena pada bagian pohon sebelah barat jarang mendapat sinar matahari.
Bunga-bunga tumbuh condong ke arah matahari, yaitu adalah ke arah timur.
Matahari selalu terbit dari arah timur.
Menentukan arah dengan kompas buatan dari jarum yang ujungnya digosokkan pada ujung magnet.
Jika di perkampungan, masjid dapat menentukan arah barat (wilayah Indonesia)
Jika di pemakaman, letak batu nisan dapat digunakan sebagai penentu arah utara.

Demikian sedikit pengetahuan tentang membaca fenomena alam, semoga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber pasukan-kusumayudha.blogspot.com

Rabu, 05 September 2012

Peserta Didik Pramuka

Anggota Biasa:

Anggota biasa terdiri atas anggota muda, anggota dewasa muda dan anggota dewasa.

Anggota Muda terdiri atas :

1. Siaga
Yaitu Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7 sampai dengan 10 tahun. Biasa disingkat dengan huruf S atau dilambangkan dengan kode warna Hijau. Siaga umumnya adalah kelas 2 sampai dengan kelas5 Sekolah Dasar.

2. Penggalang
Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 11 sampai dengan 15 tahun. Biasa disingkat dengan huruf G atau dilambangkan dengan kode warna Merah. Penggalang umumnya adalah siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau siswa Sekolah Menengah Pertama.

3. Penegak
Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun. Biasa disingkat dengan huruf T atau dilambangkan dengan kode warna Kuning. Penegak umumnya adalah siswa Sekolah Menengan Atas.

Anggota Dewasa Muda
Anggota dewasa muda adalah Pramuka Pandega yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia 21 sampai dengan 25 Tahun dan belum menikah. Pandega merupakan anggota Racana (Gerakan Pramuka yang diselenggarakan di tingkat Perguruan Tinggi).

Kalo Nyari Perlengkapan Pramuka, 
Di Toko Kami aja...

Anggota Dewasa
Anggota Dewasa terdiri atas:

Pembina Pramuka.
Pelatih Pembina Pramuka.
Pembina Profesional.
Pamong Saka dan Instruktur Saka.
Pimpinan Saka.
Andalan.
Anggota Majelis Pembimbing.

Anggota Kehormatan
Orang yang berjasa pada Pramuka.
Simpatisan Gerakan Pramuka.

Sumber www.pramuka.or.id

Selasa, 04 September 2012

Anggota Pramuka Bantu Pemadaman Api di Gunung Walat

Puluhan anggota pramuka yang tergabung Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Sukabumi, Minggu (2/9) disiagakan di kawasan hutan Pinus Gunung Walat. Penyiagaan anggota pramuka yang tergabung Pengurus Besar (PB) Pramuka Peduli dilakukan untuk membantu proses pemadaman kobaran api yang melululhlantakan puuhan hektare hutan pinus Gunung Walat di Kedusunan Benda, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

“Kami telah menyiagakan anggota pramuka peduli untuk membantu tentara, polisi dan warga memadamkan api di Gunung Walat. Bahkan sehari sebelumnya, kami ikut serta menurunkan puluhan anggota pramuka untuk ikut membantu evakuasi warga dan pemadaman api,” kata Ketua Pengurus Besar Peduli Pramuka Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sukabumi, Didin Sumanto.

Sumber www.pikiran-rakyat.com

Gerakan Pramuka Tak Boleh Tergerus Zaman

[JAKARTA] - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar pendidikan kepramukaan tidak tergerus oleh zaman, melainkan tetap berperan besar dalam mencetak generasi muda yang unggul, berkarakter, berilmu, berbudi pekerti, dan mencintai alam.

Gerakan Kepramukaan juga diharapkan tetap menjadi instrumen yang dibutuhkan oleh para siswa, orang tua, sekolah, dan lingkungan sebagai tempat yang menyenangkan, untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat generasi muda secara positif selain tempat belajar berorganisasi, bergotong royong, memupuk persaudaraan, dan membina kerukunan antarsesama.

“Kita semua memiliki tekad yang sama. Kita tidak ingin Gerakan Pramuka melemah aktivitasnya, kurang bersemangat, dan berjalan seadanya. Perlu langkah bersama agar Gerakan Pramuka menjadi kebutuhan bagi pengembangan nilai-nilai yang mulia, seperti terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka yang sangat tinggi makna filosofinya, sekaligus memiliki nilai  keteladanan yang luhur,” ujarnya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Gerakan Pramuka dengan tema Kemandirian Gerakan Pramuka dan Pembentukan Karakter Kaum Muda, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Senin (3/9).

Presiden SBY menyadari, dunia semakin sempit dan mengglobal, batas-batas jarak semakin dekat, dan setiap perkembangan di belahan bumi lain dengan mudah dapat dilihat, namun di tengah arus kemajuan itu, generasi bangsa ini harus terus berusaha dan berikhtiar untuk membentengi jati diri sebagai bangsa, seraya mencari dan menciptakan peluang untuk kemajuan negeri kita.

“Jadikan Gerakan Pramuka sebagai solusi atas sebagian masalah yang dihadapi oleh para pelajar, sekolah, masyarakat, dan lingkungan.  Dengan cara itu, kita yakin eksistensi Gerakan Pramuka akan terus sesuai dengan perubahan zaman,” tambah dia.

Untuk itu, SBY berpesan kepada kakak-kakak anggota dewasa Gerakan Pramuka agar lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah, untuk terus-menerus mencari inovasi yang menarik dalam memperkenalkan kepramukan di tengah-tengah masyarakat.

Nyari perleengkapan pramuka ??
Cek aja disini. . . Insya Allah ada.

Di samping, ke depankan materi yang berkaitan dengan peningkatkan semangat bela negara, patriotisme pembangunan, kegotongroyongan, dan penghormatan keberagaman, tentunya materi-materi tentang cinta alam, manajemen krisis dan penanggulangan bencana, pendidikan SAR dan bantuan bagi kemanusiaan, yang juga sangat penting bagi Gerakan Pramuka.

“Mari kita mantapkan peran Gugus Depan sebagai tempat pendidikan anggota muda, dan pusat pelatihan sebagai tempat pendidikan bagi anggota dewasa. Ciptakan terobosan dan inovasi untuk menghadirkan aktivitas pendidikan kepramukaan yang lebih berbobot, berkualitas, dan menyenangkan bagi adik-adik kita,” pesannya.

Selaku Kepala Negara dan Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, SBY menekankan agar Gerakan Pramuka dapat terus dijadikan sebagai wadah generasi muda, dalam membina akhlak, budi pekerti, watak, dan perilaku.

Gerakan Pramuka juga perlu terus ditingkatkan untuk mengasah keterampilan, inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar generasi kini dan mendatang memiliki daya saing yang tinggi. Gerakan Pramuka juga harus terus dipupuk sebagai wadah bagi pembentukan nasionalisme dan patriotisme.

“Jadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah pengendalian diri, dari pengaruh-pengaruh negatif dan buruk agar, generasi dan tunas-tunas bangsa tumbuh secara cemerlang,” tambahnya.

Presiden SBY mengingatkan, pada 2006 yang lalu telah dicanangkan sebuah tekad untuk melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka, yang merupakan peta jalan untuk memastikan bahwa pendidikan kepramukaan tetap diminati oleh generasi muda, serta memiliki manfaat bagi kemaslahatan sebagai warga bangsa dan warga dunia lainnya.

Pengakuan itu makin kokoh, dengan diundangkannya UU No. 22 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Adapun, revitalisasi yang mengandung makna penguatan dan akselerasi dibutuhkan sebagai sebuah proses transformasi diri melalui organisasi kepramukan secara independen, untuk terbentuknya berbagai fondasi mendasar.

Pertama, tumbuhnya sikap cinta tanah air. Kedua, terpupuknya solidaritas kemanusiaan. Ketiga, terbentuknya budaya kepramukaan. Keempat, terpatrinya budaya ke-Indonesiaan yang warna-warni.

Sumber www.suarapembaruan.com

Sekilas Gerakan Pramuka

GERAKAN PRAMUKA INDONESIA (The Indonesia Scout Movement)

Sejarah Kepramukaan

Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.
Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal. Menyadari hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA.

VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA

VISI :

“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah kaum muda”

MISI :

  1. Mempramukakan kaum muda
  2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
  3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
  4. Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan

Strategi:

  1. Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan keparamukaan
  2. Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
  3. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
  4. Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
  5. Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
  6. Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya
  7. Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program Gerakan Pramuka

Tujuan Kepramukaan

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
  1. Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
  2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
  3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

Prinsip Dasar Kepramukaan

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
  1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
  3. Peduli terhadap dirinya pribadi
  4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
  1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
  2. Belajar sambil melakukan
  3. Sistem berkelompok
  4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
  5. Kegiatan di alam terbuka
  6. Sistem tanda kecakapan
  7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
  8. Kiasan Dasar

Lambang

Lambang Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka
  • Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS KELAPA
  • Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka
    1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.
      Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
    2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
      Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
    3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
      Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiaman juga.
    4. Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di Indonesia.
      Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
    5. Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.
      Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
    6. Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya.
      Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
  • Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
  • Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
  • Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan nama, dsb. diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
  • Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.
Sumber  www.pramuka.or.id

Senin, 03 September 2012

Pramuka Sinjai Gelar Perkemahan Serentak

Menyambut HUT Pramuka ke 51, Kwartir Cabang (kwarcab) Gerakan Pramuka Sinjai menjadwalkan perkemahan yang akan digelar secara serentak di Kabupaten Sinjai, Selasa (28/8) kemarin. Kegiatan perkemahan masing-masing dikoordinir masing-masing kwartir ranting (kwarran) di tingkat kecamatan. Hal itu diungkapkan Koordinator Seksi Publikasi dan Dokumentasi HUT Pramuka ke-51 Zainal Abidin Ridwan.

Zainal mengatakan untuk di Kecamatan Sinjai Utara, kegiatan perkemahan digelar di lapangan Sinjai Bersatu. Sedangkan di Kwarran Sinjai Utara, panitia pelaksana berencana menggandeng relawan TIK dan Dinas Kominfobudpar Sinjai untuk memberikan pelatihan internet kepada peserta perkemahan. Sementara di Kwarran Kecamatan Bulupoddo, panitia perkemahan bekerjasama dengan Sinjai TV memberikan pelatihan jurnalistik. Perkemahan berlangsung hingga tanggal 1 September.

sumber www.sinjaikab.go.id

Minggu, 02 September 2012

Pemecatan Pelatih Pramuka tak Terkait Politik

MAKASSAR - Pemecatan tiga pelatih Pramuka tidak ada kaitannya dengan politik ataupun karena mendukung salah satu kandidat dalam pemilihan Gubernur Sulsel.

Begitu halnya dengan rencana pembentukan Ikatan Persaudaraan Pelatih Pramuka Makassar (IP3M), sama sekali tidak relevan kalau disebut bernuansa politik.

Wadah ini hanya sebagai penyalur potensi pelatih pembina Pramuka se Kota Makassar semata. Demikian diungkap Sekretaris IP3M, H Burhanuddin, Jumat 31 Agustus.

"Jadi, tidak benar kalau dikatakan saya dan semua pelatih Pramuka Makassar mendukung Syahrul Yasin Limpo dalam Pilgub 2013 mendatang. Tidak pernah saya berbicara politik, dan tidak pernah mengatakan mendukung SYL," tegasnya.

Mengenai pemecatannya sebagai Sekretaris Kwarcab Makassar, Burhanuddin mengaku bukan karena politik. Tapi perbedaan pendapat yang berujung Ketua Kwarcab marah besar, dan langsung memecat tiga pelatih pembina Pramuka.

"Saya, Pak Mappe Kasim dan Pak Tahir selalu mengingatkan Pak Ibrahim (Ketua Kwarcab, red) kalau sering bertindak diluar aturan Pramuka. Ya, mungkin tersinggung dan marah kalau sering kali diingatkan jika ada tindakannya diluar dari aturan Pramuka," tukasnya.


Sumber www.fajar.co.id

Disentuh Teman, Mendadak Roboh, Bocah SD Tewas Misterius Saat Ikuti Kegiatan Pramuka

M Ramli (11), siswa SD Negeri Babakan Asem, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, tewas tak wajar saat sedang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di sekolahnya, Sabtu (1/9/2012) sekitar pukul 08.30 WIB.

Ketika itu, para siswa sedang dibagi kelompok untuk kegiatan Pramuka di sekolah. Tidak jelas apa yang dilakukan bocah-bocah ini saat pembagian tugas tersebut. Namun kecerian berganti teriakan histeris saat tubuh Ramli yang dicolek temannya mendadak jatuh tersungkur.

Peralatan Pramuka Berkualitas ??
Ya. . . .  disini lah, , , 

Dia tergeletak tak bernafas dengan mengeluarkan air liur dan kencing. Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga lantas meminta kepada polisi untuk dilakukan otopsi. Namun, pihak RS PMI menyatakan tidak menemukan tanda-tanda pemukulan atau penganiayaan di tubuh Ramli.

Iwan, paman korban, mengatakan keponakannya itu selama ini juga tidak mengidap penyakit kronis tertentu. “Sehat-sehat aja,” kata Iwan yang tampak sangat berduka.

Atas kasus ini, pihak keluarga meminta Polres Bogor mencari alasan penyebab kematian korban. “Kami hanya ingin kejelasan saja,” cetus Iwan.

Sumber www.lensaindonesia.com

Agenda Pramuka Kwartir Daerah Kwarda Jawa Barat

Agenda Kwarda Jawa Barat:
1. Halal
Bihalal dan Silaturahmi Purna Dewan Kerja se Jawa Barat, Minggu 2
September 2012 pk.10.00 WIB, Aula Bumi Kitri Pramuka


2. Peringatan Hari Pramuka tingkat Nasional, Senin 3 September 2012, 15.30 WIB, Lapangan Gajah Mada Pusdiklatnas Cibubur


3. Halal Bihalal dan Silaurahmi Kwarda Jawa Barat bersama Kwarcab se Jawa Barat, Pelatih Pembina Pramuka dan Dewan Kerja s
e Jawa Barat, Kamis 6 September 2012 pk.10.00 WIB, Bumi Perkemahan Mashudi Kiarapayung Jatinangor

4. Rapat Paripurna Andalan Daerah Jawa Barat, Kamis 6 September 2012
pk.14.00 WIB, Bumi Perkemahan Mashudi Kiarapayung Jatinangor

5. Orientasi Pramuka Mahasiswa Baru UIN Sunan Gunung Djati, Sabtu 8 September 2012 pk. 10.00 WIB, Aula UIN

6. Appel Besar Hari Pramuka Tingkat Jawa Barat, Rabu 12 September 2012, Lapangan Gasibu Jl. Diponegoro Bandung

Sabtu, 01 September 2012

Indonesian Scouts act for sustainable development

The Gerakan Pramuka Scout Organization in Indonesia is World Scouting’s largest NSO. Thus, it comes as no surprise that beginning in January 2012, the NSO launched not only one, but three projects working to protect the environment as a build up to showcase WOSM’s contribution to the upcoming Rio+20 United Nations Conference on Sustainable Development. The following three initiatives by Gerakan Pramuka were made possible with support from World Scouting’s flagship initiative Messengers of Peace.

Scouts Coral Restoration
Indonesia is the largest collection of islands in the world. Because of Indonesia’s unique geography, a huge portion of the world’s coral reefs surrounds its islands. The reefs are composed of some of the most diverse ecosystems on the planet and are home to about 25% of marine species. Unfortunately, destructive human activity and global warming has been deteriorating these valuable reefs and will continue to do so unless something is done. In response to this crisis, 15 Scouts from the communities of Pasir Putih, Situbondo, and East Java have launched the Scouts Coral Restoration Project, which will benefit 550 people throughout the nearby communities. Through this Project, Scouts have harnessed their strong respect for nature to help restore and protect these vital reefs. Through a series of activities, Scouts are learning how to dive safely, how to plant new coral reef, and most importantly, how to protect the existing coral. Additionally, the Scouts Coral Restoration program is working to build a Coral Reef Conservation Community managed completely by local Scouts. This is where Scouts will be able to share their knowledge and educate their communities on how to be eco-friendly and why it is important.

Saving the Planet, One River at a Time
The Pesanggrahan River at Lebak in South Jakarta Indonesia is polluted with garbage and suffering from soil erosion. Many in the community are unaware of the positive effects that a clean, healthy river would have on their lives. That is why 100 local Scouts launched the Saving the Planet, One River at a Time Project. These incredible Scouts are working not only to clean the river, but also to educate their communities about the negative affects of littering and how to follow other crucial eco-friendly guidelines. As a result of this Project, Scouts will not only help to ensure the sustainability of the Pessanggrahan River but they will also gain valuable knowledge about the environment, public health education, how to care for the river and surrounding areas, and about humanitarian aid. Cleaning the River and acquiring this invaluable knowledge will benefit 5,400 people in the surrounding communities. The work of the Scouts and the lessons they learn and subsequently pass on to their community will help to ensure our world stays healthy.

Mangrove Trees – Saving Indonesia’s Coast
In Semarang City Indonesia, the coastal ecology has been deteriorating with time. Recently, the community has been working to restore the coast by planting mangrove trees. 75-hectares have already been restored but there are still 85-hectares remaining. Thus, 10 local Scouts stepped up to help and started the initiative. They saw a need in their community and rose to the challenge. Mangrove Trees – Saving Indonesia’s Coast enlists Scouts to help with the vital coastal conservation work as well as informs the Scouts of the importance behind planting the mangroves. The leaders of the Project feel that it is important for everyone in the community to understand the importance of a healthy environment. They also feel that the youth are the best messengers for this initiative because they will share their experiences with their friends and families, thus increasing the communities’ overall knowledge. Through this Project, the Scouts are learning how to plant mangrove trees, they are developing skills in coastal ecology conservation and most importantly, they are learning how to establish a sustainable environment in the region, which will ultimately benefit over 8,200 people.

Each of these projects is working to establish a sustainable environment and protect the planet. And although these three projects originate from the same country, they are all focusing on different issues. This illustrates the far-reaching capabilities of support from the Messengers of Peace initiative. Through Messengers of Peace, Scouts from across the globe are able to launch projects that are important to them and their communities while still working together for a common goal, to create a better world.

www.scout.org