Rabu, 12 Juni 2013
NASIB ANGGOTA PKI USAI OKTOBER 1965
Begitu insiden penculikan sekaligus pembunuhan 6 jenderal plus 1 perwira pertama Angkatan Darat di Lubang Buaya, Jakarta Timur meledak, hari-hari jahanam dilalaui oleh para angota Partai Komunis Indonesia (PKI). Laiknya binatang buruan, mereka dicari, dtangkap, disiksa dan dubunuhi. CIA menyerahkan 5000 nama yang harus dibersihkan pihak Angkatan Darat usai peristiwa itu. Apa lacur, 5000 tinggalah angka yang tak bisa dipegang, dalam kenyataannya korban tewas justru berlipat-lipat hingga angka 2 juta (menurut versi Komanda RPKAD Sarwo Edhie Wibowo (yang tak lain merupakan mertua Presiden SBY).
Ben Anderson menyebut angka yang lebih moderat: 500.000 jiwa melayang di Sumatera, Jawa, Bali, Nusatenggara dan Sulawesi. Begitu sistematisnya upaya genocide tersebut hingga orang-orang PKI tak bisa membuat pilihan selain mati dengan cara cepat. Tahun 1999, saya sempat melakukan reportase di wilayah Nganjuk dan mendapat keterangan mengerikan dari seorang warga di Desa Kemantren Plangkat bahwa saking pasrahnya orang-orang PKI menghadapi maut, mereka rela untuk antri saat akan dipenggal lehernya. "Antriannya mirip orang beli beras,"ujar nara sumber saya tersebut. Ini adalah foto seorang anggota PKI yang berhasil diciduk dari sebuah desa di Jawa Tengah pada sekitar akhir 1965. Sebuah realitas mengerikan yang tak layak diulang oleh bangsa ini.
Sumber : Hendi Jo
0 komentar:
Posting Komentar