Selasa, 18 Juni 2013
PRESIDEN AMERIKA SERIKAT PALING DEKAT DENGAN BUNG KARNO
John Fitzgerald Kennedy adalah presiden negara Paman Sam paling akrab dengan Bung Karno. Bukan saja secara pribadi, namun juga sebagai sesama negarawan. "Dia adalah presiden AS yang paling mengerti aku,"ujar Sukarno dalam buku Cindy Adams: Bung Karno Penyambung Lidah Rakjat Indonesia. Awal persahabatan dua lelaki flamboyan ini terjadi ketika pesawat B-26 milik pemberontak Permesta yang dikendalikan oleh intel CIA bernama Allen Pope tertembak di Pulau Morotai oleh pesawat pemburu Mustang AURI.
Tertangkapnya Allen Pope membuat geger AS. Tuntutan rakyat AS terhadap pemerintahnya untuk membebaskan Allen semakin kuat hingga membuat pemerintah AS secara intensif melakukan berbagai lobi politik terhadap Jakarta. Hasil yang memuaskan baru dituai saat secara pribadi JFK menghubungi BK. Bahkan bukan hanya sekedar menghubungi, JFK pun mengundang BK untuk datang ke negaranya.
Pada 1961, BK pun menjadi tamu resmi JFK. Saat di AS ini, BK diajak mengunjungi pabrik pesawat Lockheed di Burbank, California. Di sana Bung Karno JFK membantu proses pembelian 10 pesawat Hercules tipe B, terdiri dari 8 kargo dan 2 tanker, yang merupakan cikal bakal lahirnya armada Hercules bagi AURI (armada yang kelak ikut bertempur merebut Irian Barat). Bung Karno bisa membuat Amerika menghentikan embargo. Lalu menyuntik dana ke Indonesia.
Kebijakan JFK yang selalu menggunakan politik merangkul terhadap negara-negara yang kritis terhadap AS menjadikan sebagian tokoh garis keras di CIA berang. Bukan rahasia lagi jika JFK memiliki hubungan yang kurang bagus dengan petinggi2 CIA. Entah ada hubungannya atau tidak, pada 1963 JFK tewas ditembak di Dallas. Terbunuhnya JFK, membuat kebijakan AS terhadap Indonesia kembali mengeras dan CIA kembali melancarkan aksinya untuk menyingkirkan BK. Ini adalah foto lawas President John F. Kennedy bersama putrinya Caroline Kennedy tengah bercanda dengan BK di South Lawn, White House, Washington, D.C. Sebuah peristiwa sejarah yang laik dikenang.
Sumber : Hendi Jo
0 komentar:
Posting Komentar