Pages

Kamis, 06 September 2012

Membaca Fenomena Alam dan Cuaca bagi seorang Pramuka

Pada dasarnya alam diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai macam bentuk dan keunikan masing-masing. Sehingga dengan keindahan alam itulah manusia dapat bersyukur dan melihat tanda-tanda kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Alam mempunyai karakteristik yang berbeda pada suatu daerah dengan daerah yang lainnya. Alam juga mempunyai tanda-tanda yang khas, yang apabila satu tanda dihubungkan dengan tanda yang lainnya akan menimbulkan suatu kesimpulan tertentu yang dapat bermanfaat untuk manusia. Misalkan saja awan terlihat gelap dan bergerak, itu pertanda bahwa akan segera turun hujan, Tuhan benar-benar telah menunjukkan kebesarannya.

Sebagai seorang Pramuka kita harus pandai-pandai membaca tanda-tanda alam di sekitar kita, karena dengan begitu seorang Pramuka dapat membuat suatu keputusan apa yang harus dilakukannya saat itu. Kemampuan untuk membaca suatu tanda-tanda itu disebut dengan Deduksi.

Pada artikel ini penulis akan memaparkan beberapa keadaan alam yang dapat diprediksi oleh manusia.

1. Memprediksi Cuaca
Dalam suatu kegiatan Kepramukaan, keadaan cuaca sangat menentukan lancar atau tidaknya suatu aktivitas. Cuaca yang cerah tentu saja sangat cocok untuk kegiatan di luar ruangan. Untuk memprediksi cuaca, kita dapat membacanya melalui keadaan langit, awan, angin dan perilaku binatang-binatang yang ada di sekitar kita.

Nyari Kompas buat nentuin arah ???
atau nyari perlengkapan yang lain ??
Coba ja disini
Pasti ada !!!

Burung-burung berkicau dan bersahutan di pagi hari, pertanda cuaca akan cerah.
Burung walet terbang sangat tinggi, pertanda cuaca akan cerah, sebaliknya apabila burung walet terbang terbang rendah dan berkelompok pertanda akan turun hujan.
Semut-semut akan berlindung di dalam sarangnya apabila cuaca akan turun hujan, semut akan berjalan kesana kemari mencari makan di permukaan tanah pertanda cuaca akan cerah.
Ulat, kupu-kupu dan beberapa serangga sejenis akan berlindung di bawah daun apabila akan turun hujan.
Awan gelap yang bergerak ke arah kita berdiri berarti hujan akan segera turun di lokasi kita berdiri.
Jika berada di daerah pinggir sungai dataran rendah, perhatikan angin yang berhembus. Angin yang dingin yang mengandung air dan air sungai yang keruh pertanda hujan sudah turun di hulu sungai.
Ayam berteduh pada saat hujan pertanda hujan akan berlangsung lama, apabila ayam tetap mencari makan meski saat hujan, pertanda hujan akan berlangsung sebentar saja.

2. Memprediksi Bencana Alam

Air laut yang surut terlalu jauh tidak seperti biasanya dan didahului dengan gempa bumi, pertanda akan terjadi gelombang tsunami, segeralah berlari menuju tempat yang tinggi.
Monyet-monyet akan turun dari gunung secara beramai-ramai pertanda gunung akan meletus.
Burung-burung terbang tak beraturan pertanda akan terjadi bencana alam, bisa kebakaran hutan, gempa bumi atau gunung meletus.
Anjing-anjing yang menyalak dan panik tidak seperti keadaan biasanya pertanda akan terjadi bahaya, kemungkinan adalah gempa bumi.

3. Memprediksi Arah (Tanpa Kompas)
Ada banyak cara yang dapat digunakan oleh Pramuka untuk menentukan arah, tentu saja apabila kondisi kita dalam keadaan darurat dan tidak membawa kompas.

Dahan pohon yang berlumut menunjukkan arah barat, karena pada bagian pohon sebelah barat jarang mendapat sinar matahari.
Bunga-bunga tumbuh condong ke arah matahari, yaitu adalah ke arah timur.
Matahari selalu terbit dari arah timur.
Menentukan arah dengan kompas buatan dari jarum yang ujungnya digosokkan pada ujung magnet.
Jika di perkampungan, masjid dapat menentukan arah barat (wilayah Indonesia)
Jika di pemakaman, letak batu nisan dapat digunakan sebagai penentu arah utara.

Demikian sedikit pengetahuan tentang membaca fenomena alam, semoga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber pasukan-kusumayudha.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar